Crêpe adalah panekuk tipis yang terbuat dari gandum dan merupakan makanan yang sangat digemari di seluruh Eropa dan tempat lainnya. Bahan utamanya adalah terigu, telur, susu, mentega, dan garam.
Crêpe berasal dari Bretagne, sebuah wilayah di Perancis bagian barat, di mana crêpe disebut sebagai kramphouezh. Namun, konsumsi crêpe sekarang sudah meluas di seluruh Perancis. Buckwheat berasal dari Tiongkok, dan setelah menyebar ke Eropa Timur berkembang menjadi makanan sejenis yang disebut blintz. Di Bretagne, crêpes biasanya disajikan secara tradisional dengan saus apel. Di kawasan Eropa Tengah, makanan sejenis ini disebut palačinka (bahasa Ceko, Slowakia, Kroasia dan Slovenia), palatschinken (Austria), palacsinta (bahasa Hongaria). Semua julukan ini berasal dari kata Rumania plăcintă (bahasa Latin placenta yang berarti 'kue'). Di kebanyakan daerah Jerman, crêpe disebut sebagai Pfannkuchen, dan dalam bahasa Belanda pannenkoeken. Kedua kata ini, berasal dari kata 'pan' dan 'cake' yang masing-masing berarti 'pemanggangan' dan 'kue'.
Crêpe dapat digulung atau dilipat, dan dapat juga diisi dengan berbagai macam isi. Crêpes dapat dimakan dengan makanan apapun apabila ia diasinkan, dan diisi dengan keju, asparagus, ham, telur, ratatouille, jamur, atau produk daging lainnya.
Crêpe yang manis dapat dijadikan sebagai hidangan penutup. Crêpe dapat diisi dengan berbagai jenis makanan manis: selai, cokelat lelehan, susu, es krim, buah berry, kacang, cinnamon, dan sebagainya. Sebagai topping atau atasnya dapat digunakan gula (bubuk), jus lemon, whipped cream, buah-buahan yang dipotong, dsb.
Sebuah crêpe tipikal yang berasal dari Perancis dan Belgia adalah Crêpe Suzette, sebuah crêpe dengan sedikit kulit jeruk yang diparut dan minuman keras liqueur (biasanya Grand Marnier) yang kemudian dipanaskan.
Merupakan hal yang cukup umum juga untuk menggulung atau melipat crêpe, lalu digoreng, dipanggang atau disaute, tidak seperti blintz, meskipun persiappannya mirip.
Di Perancis, crêpe biasanya disajikan secara tradisional pada Candlemas (La Chandeleur), pada tanggal 2 Februari.
Dcrepes menjadi pelopor crepes pertama di Indonesia dan untuk pertama kalinya Dcrepes buka di Plaza Senayan, Jakarta pada tahun 1996 & karena respon pasar yang luar biasa, saat ini Dcrepes beroperasi lebih dari 66 outlet & hadir di 10 kota besar di seluruh Indonesia.
Dcrepes telah menciptakan tren baru untuk pasar pada gagasan "menyenangkan dan dinamis" makanan. Meskipun keberhasilan kami menghasilkan banyak "produk copy", sampai hari ini tidak ada pesaing yang mempunyai kualitas & rasa seunik Dcrepes
Comments
Post a Comment