Berdiri semenjak 1980, Restoran Rindu Alam pada Puncak Bogor Ditutup

 Berdiri semenjak 1980, Restoran Rindu Alam pada Puncak Bogor Resmi Ditutup

Gendutmakanterus. - Pemandangan pada kurang lebih lokasi bangunan bertulisan "Restoran Rindu Alam" itu tidak misalnya umumnya. Lokasi parkir pada depan bangunan yg umumnya dipenuhi formasi tunggangan sekarang   sepi. Tak terdapat lagi riuh pengunjung & bunyi kesibukan oleh koki pada restoran yg terletak pada Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, itu. Restoran yg berdiri semenjak 40 tahun kemudian tadi sekarang   resmi ditutup. "Iya (tutup) udah berdasarkan kemarin, Kamis lepas 20 Februari 2020," istilah cucu ke 2 oleh pendiri Restoran Rindu Alam, Adam Adjie, misalnya dilansir Tribun Bogor


Berdiri pada atas ketinggian 1.443 meter pada atas bagian atas laut, Restoran Rindu Alam ini acapkali diklaim menjadi ikon tempat Puncak, Bogor. Merunut sejarahnya, restoran ini dibangun sejak tahun  1979 sang Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia Ibrahim Adjie. Satu tahun sehabis pembangunan, restoran ini mulai beroperasi. Pengunjung restoran bukan hanya asal berdasarkan kalangan rakyat biasa, melainkan jua sejumlah tokoh ternama. Dari seniman sampai Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan pernah mampir ke restoran tadi. Melansir pemberitaan Kompas.com sebelumnya, galat  satu sudut yg sebagai loka favorit pengunjung merupakan formasi kursi memanjang pada samping formasi kaca bening. Dari sudut favorit itu, pengunjung sanggup menikmati pemandangan spesial   Puncak, Bogor, berdasarkan ketinggian. Baca jua: Diguyur Hujan Sejak Pagi, Sejumlah Titik pada Bogor Alami Tanah Longsor Masih mengurus biar   


Tampilan Restoran Rindu Alam pada 10 Agustus 1982. (KOMPAS/MOCH S HENDROWIJONO)


Adam Adji menerangkan, terdapat kesempatan restoran ini balik  beroperasi. Restoran, istilah dia, ditutup karena habis masa kontrak. Saat ini mereka masih mengurus perpanjangan biar   ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. "Memang telah habis sih (kontrak), memang lagi diurusin lagi, cuma memang lagi pelan-pelan aja. Tutup ad interim dulu, jibila memang dikasih izinnya, ya kita buka lagi," ucapnya. Adam melanjutkan, tanah yg ditempati Restoran Rindu Alam ketika ini berstatus quo atau dibekukan. "Siapa pun sanggup ngurusin biar   sekarang, maksudnya statusnya status quo, siapa pun sanggup (urus biar  ) & enggak boleh terdapat kegiatan dulu, jadi beneran kosong," ucap Adam.

Salah satu supervisor restoran Rindu Alam, Siswadi, menuturkan bepergian kariernya pada loka tadi. Baginya, Rindu Alam tidak sekadar loka bekerja. Sebab, Siswandi yg sekarang   berusia 57 tahun sudah lebih berdasarkan 35 tahun bekerja pada Rindu Alam. Ketika pertama bekerja, statusnya masih lajang. Kini, Siswandi sudah dikaruniai cucu. "Saya mulai masuk bekerja pada sini tahun 1983, ketika itu masih bujang, hingga nikah & punya anak 3 & cucu satu," ucapnya. Sejak awal berdiri sampai sekarang, istilah Siswandi, bangunannya tidak tidak  berubah.


Tahun 2017 kemudian, tempat lokasi Restoran Rindu Alam sempat akan dibongkar sang Satpol PP. Pembongkaran yg akan dilakukan akhirnya batal karena terdapat beberapa hal yg wajib  diselesaikan. Pihak Restoran Rindu Alam Puncak melayangkan somasi sampai planning pembongkaran tahun 2017 dibatalkan. Tumpang tindih perjanjian sewa Rindu Alam sebagai alasan jalur aturan ditempuh. "Jadi gini, terdapat tumpang tindih perjanjian, jadi sebetulnya kita terdapat perjanjian hingga tahun 2020 menggunakan dinas PU. Tiba-datang Pak Sekda bikin perjanjian lagi menggunakan kita hingga tahun 2015, ucapnya nanti diperpanjang lagi hingga 2020," ujar kuasa aturan Rindu Alam, Ardi Kusumah, ketika itu. 




sumber artikel ini sudah tayang pada Tribunnews.com menggunakan judul Restoran Rindu Alam pada Puncak Resmi Tutup: Dibangun tahun 1980 Hingga Sempat Ingin Dibongkar


Comments