Delicious Bakery Jualan Roti Sejak Zaman Penjajahan BelandaJajanan masakan unik & pula kekinian bertumbuhan & kian menjamur pada kota Bogor belakangan ini.
Kendati demikian, kehadiran mereka nir lantas menggusur para pendahulunya. Masih terdapat usaha asakan jadul (zaman dulu) yg permanen bertahan hingga kini .
Salah satunya merupakan Delicious Bakery yg telah menjajakan kudapan manis & roti pada masa Indonesia masih dijajah Belanda.
Toko roti yg berada tidak jauh berdasarkan Stasiun Bogor ini, tepatnya pada Jalan Mawar No 23, hingga kini masih setiap menghasilkan roti-rotinya yg spesial tempo dulu.
Untuk mencapai toko roti ini mampu menggunakan berjalan kaki lebih kurang 10 menit, lantaran jaraknya hanya 900 meter berdasarkan Stasiun Bogor.
Tetapi apabila tidak ingin capek, mampu memakai angkutan kota Nomor 10.Hanya saja, buat menemukan naik Angkutan Umum ini wajib jalan dulu ke depan Lapas Paledang, Bogor, yg berada pada seberang Stasiun Bogor. Tepat pada bawah papan bertuliskan Jalan Mawar, angkutan itu menurunkan aku .Jalan tadi adalah sebuah pertigaan yg tidak terlalu padat sang tunggangan pribadidalam jam tenang.Tetapi poly angkutan generik yg berlalu lalang, dan beberapa becak yg mengantarkan bunda-
bunda menggunakan belanjaannya. Maklum, jalan ini berdekatan menggunakan Pasar Anyar, sebuah pasar tradisional.
Tua
Dari pertigaan itu aku hanya perlu menyeberang ke lokasi tujuan.Papan nama bertuliskan "Delicious Bakery" yg mulai pudar sebagai penanda aku telah hingga.
Dari depan, toko ini sahih-sahih menggambarkan "tempo dulu", menggunakan cat tembok yg mulaipudar, dan kusen ventilasi berdasarkan kayu.
Masuk ke toko itu, suasananya pula tidak kalah tempo dulu. Ruangan toko tadi sangatlah minimalis. Tidak terdapat lampu terang-benderang, atau warna-warni cerah sebagaimana halnya toko
kudapan manis zaman kini .
Warna putih yg mulai pudar pada tembok yg renta pada makan usia sebagai perindikasi bahwa toko itumempunyai sejarah panjang.
Di keliru satu sisi tembok tergantung foto tua toko Delicious ini.
Seorang menggunakan rambut putih sempurna sedang sibuk pada depan mesin mutilasi roti tawar.
Bunyi mesin itu sangatlah lengking hingga beliau tidak menyadari kedatangan aku .
saat aku mendekatinya barulah bapak itu tersadar & menghentikan aktivitasnya.
"Iya terdapat apa ya? Rotinya tinggal residu segitu sih, kesiangan kamu. Mau?" Katanya sambil
memindahkan lembaran roti tawar output berdasarkan irisan mesin tadi dalam sebuah loyangaluminium.Waktu jam memperlihatkan pukul 13.00, tetapi hanya tersisa beberapa pilihan roti saja yg mampu dibeli.
Padat
Masih terdapat beberapa roti Gambang, roti tawar, roti isi kismis, & roti Prancis. Semuanya
tersaji pada etalase kaca tembus pandang yg telah tua.
Ukuran etalase itu nir terlalu besar, maka berdasarkan itu nir poly jumlah roti pada dalamnya.
Pada rak sebelahnya terdapat jua aneka kudapan manis jajanan tradisional misalnya kudapan manis lapis, puding, kudapan manis
talam, & kudapan manis bika ambon.Akhirnya aku tetapkan membeli 3 butir roti isi kismis & satu roti Prancis. Kedua jenis roti ini mempunyai harga yg sama yaitu Rp 5.000 perbuah.Tidak terdapat bungkus spesifik buat roti-roti tadi, hanya sebuah plastik bening buatmembungkusnya. Lalu disatukan dalam satu kantung plastik berwarna ungu buat memudahkan aku menentengnya pulang. Tetapi hanya 3 roti yg akan aku bawa pulang, lantaran satu roti kismis aku makan ketika itu pula.Rasa rotinya cenderung tawar, tetapi saat bagian tengah telah tergigit, pada mana para kismis berkumpul, ada rasa manis.
Isi kismisnya melimpah pada bagian tengah, & sangat menolong mengimbangi rasa tawar berdasarkan roti tadi.
Sementara dicermati berdasarkan teksturnya, roti cenderung padat & relatif sedikit garing. Maka berdasarkan itu, satu roti sangat mengenyangkan bagi aku . Itulah karakteristik spesial roti zaman dulu.
— Gendutmakanterus (@gendutmakanteru) January 5, 2023
— Gendutmakanterus (@gendutmakanteru) January 5, 2023
Bertahan
Sambil menikmatinya, aku berbincang menggunakan laki-laki berambut putih itu yg ternyata bernama Kaman.Dia mengungkapkan bahwa toko roti Delicious ini telah terdapat semenjak zaman penjajahan Belanda.
Tepatnya dalam tahun 1940. Dari pertama kali didirikan hingga kini tempatnya permanen pada Jalan Mawar, Kota Bogor, & tidak terdapat yg berubah sama sekali. Baik bangunan tokonya juga resepnya.
"Bangunannya semenjak dulu misalnya ini strukturnya. Tidak terdapat yg berubah. Belum terdapat renovasibesar-besaran. Paling yg rusak-rusak saja diperbaiki. Ya permanen saja ya telah tua begini
kini ," cerita Kaman yg sekarang menginjak usia 55 tahun. Dia pula menceritakan, resep roti Delicious Bakery masih dipertahankan misalnya dulu. Hanya
saja produksinya kini tidak terlalu banyak.apabila tiba lebih pagi terdapat roti isi cokelat, keju, keju cokelat, roti pisang keju, & yg
jadi favorit poly orang, roti tapal kuda. Hampir semuanya dibanderol menggunakan harga Rp 4.000. Khusus roti cokelat harganya Rp 2.500. Setiap varian rasa nir dibentuk poly, hanya lebih kurang 30 roti.Lalu yg paling favorit bagi para pengusaha roti bakar merupakan roti tawarnya.Jika terdapat permintaan spesifik baru akan produksi lebih poly. Alasannya merupakan, resep tempo
dulu menciptakan roti-roti tadi nir akan awet buat besok.Maka, apabila apabilatidak habis akan sayang yg terbuang percuma.
Warisan Paman
Kini toko Delicious dikelola sang Kaman & istrinya yg bernama Ratna Swani.
Mereka mewarisi toko ini berdasarkan Paman Kaman yg bernama Daud.
Kemahiran Kaman menciptakan roti pula didapat berdasarkan oleh pamannya, yg semenjak remaja bekerja pada
toko roti milik pengusaha Belanda.
"Akhirnya paman aku menciptakan toko roti ini. Bangunan ini punya ibunya, namanya Lie Kwie Nio.Akhirnya diteruskan sama aku kerena dulu aku bantu-bantu disini" istilah laki-laki Bernama orisinil Tan Hong Tjin itu.
Buka setiap hari
Ratna mengungkapkan, setiap harinya beliau & suaminya selalu bangun pukul 03.00 buat menciptakancampuran & memanggang roti.Dapur berdasarkan toko roti ini terdapat bagian belakang toko."Iya, memang kudu pagi buta agar jam 07.00 (roti) telah masuk toko. Buatnya masih pakai
cara lama, & kini pembuatnya hanya terdapat enam orang saja pada dapur," istilah Ratna Istri
Kaman.Ratna mengakui bahwa tokonya ini memang sangat tertinggal berdasarkan toko roti modern. Baik cara
pembuatan & pula resep sangatlah konsep lama.Dia masih mempertahankan memakai campuran biang, maka berdasarkan itu dibutuhkan saat yg lama
buat menunggu campuran itu mengembang.Meskipun rumit & memakan saat, wanita berusia 58 tahun ini menyampaikan hal inilah yg
mereka pertahankan. Meskipun tampilan tidak semenarik roti modern, tetapi rasa merupakan yg paling utama."Roti-roti pada sini pula tanpa bahan pengawet. Jadi wajib habis pada sehari, cita rasa inilah
yg masih kita pertahankan sampai sekarang " tandasnya.
sumber Travel Tribun
Delicious Bakery
Jalan Mawar No 22, Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat
Harga roti : mulai berdasarkan Rp 2.500
Harga kudapan manis tradisional : Mulai berdasarkan Rp 1.000
Jam operasional : Senin - Minggu, berdasarkan pukul 07.00- 16.00 WIB.
Comments
Post a Comment