Sate Haji Ishak sejarah dan legenda

 

Sejarah sate di Indonesia dimulai pada abad ke-19, diperkenalkan ke India oleh Pedagang Muslim dari Tamil dan Gujarat dan menyebar ke seluruh nusantara. Pada akhir abad ke-19, sate melewati Selat Malaka dan mencapai Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Dan kini, sate Madura buatan Haji Ishak telah ada di pasaran selama 50 tahun, menjadikan sate sebagai legenda kuliner  di Tangerang dan lokal. favorit dari Tangerang. Sate H. Ishak merupakan Ibu Negara dalam rangkaian kuliner eks Pasar  Tangerang.75 tahun layanan pelanggan. Area 

  Pasar Lama di Tangerang merupakan destinasi wisata kuliner di dekat  Jakarta. Kawasan ini menampilkan keunikan street food ala Bangkok. Aneka makanan, snack dan minuman dijual disini. 

 Saya percaya bahwa segala sesuatu ada untuk memberikan dirinya sendiri karena sate diajarkan oleh orang India, diubah oleh orang Madura dan dihargai oleh saya sebagai orang Tionghoa.” 

 Jakarta – Negeri HIshak adalah wanita pertama yang bergabung dengan jajaran kuliner  Pasar Lama Tangerang.  75 tahun layanan pelanggan. Area Pasar Lama di Tangerang merupakan destinasi wisata kuliner di dekat  Jakarta. Kawasan ini menampilkan keunikan street food ala Bangkok. Aneka makanan, snack dan minuman dijual disini.

 


 

Stand sate ini bukanlah stand sate biasa. Sate ini bertahan selama 75 tahun di kawasan Pasar Lama Tangerang. 

 ” 75 tahun disini, disini sejak awal  (pasar lama). Bisnisnya sudah turun temurun, dari bapak ke anak, selama dua generasi,” ujar Abdhul Kholik, pegawai Sate H. Ishak,  saat menyambut detikTravel (22 Januari 2023).

 Ia menjelaskan, pelanggannya berasal dari berbagai daerah. Tidak hanya di sekitar Tangerang

 “Ya, karena sudah lama menjadi legenda di sini, itu saja. Siapa tahu banyak sate yang datang ke sini  dari Bekasi, Jakarta bahkan Bandung. Tahu kan dari TV sih, sering diberitakan," tambah Chalik.

 Kedai sate legendaris ini buka setiap hari mulai pukul 14.30 WIB, lebih cepat dari hiruk pikuk  jajanan pasar lama yang hanya buka pukul 16.00 WIB. Bahkan sebelum dibuka, pelanggan sudah mengantri di lokasi Sate H. Ishak.
Karena penasaran, setelah melihat antrean panjang, detikTravel pun mencoba Sate H. Ishak yang legendaris. Kami mencobanya sekitar jam 5 sore saat vendor lain mengisi Mercato Vecchio. Situasi ini tidak mengurangi jumlah antrian, justru semakin banyak orang yang mencoba dilayani di sini karena sudah larut malam.Menarik untuk dicatat bahwa sate ini tidak hanya memiliki cap persetujuan yang melegenda, tetapi juga menawarkan menu yang bervariasi. Ada sate  ayam, telur, hati, perut, telur muda atau uritan. Harganya tidak akan membuat kantong Anda bolong, juga tidak akan mengejutkan, mulai dari Rp20.000 hingga Rp50.000. 

 

Sate H. Ishak menjual 5.000 hingga 6.000 tongkat per hari di hari biasa, namun bisa terjual sekitar 8.000 tongkat per hari di akhir pekan atau hari libur.Meskipun mereka menjual banyak kebab setiap hari, mereka memiliki menu sate yang terbatas setiap hari. 

. “Sehari standar terdiri dari 5.000-6.000 tusuk sate, pada hari-hari ini juga bisa 8.000 (akhir pekan). Sebagian besar ayam (tersedia) di sini stoknya terbatas dengan kulit dan maksimal 100-150 tusuk sate per jeroan ayam itik, 200- "Maks 300 tusuk sate dengan kulit," katanya. Halik menjelaskan. 

 Wisatawan yang menginginkan menu sate yang tidak biasa harus datang lebih awal atau mereka akan ketinggalan.Sayangnya, saat tim Detikcom mencoba sate ini, mereka tidak sempat mencoba sate dengan telur muda (Uritan) karena tidak ada yang tersisa. Beruntung kami sempat menikmati sate unik lainnya seperti hati, perut dan juga telur. 

 


Porsi sate disini cukup memuaskan, karena ukuran  tusuk sate disini bisa dibilang cukup besar. Anda juga bisa menikmati sate ini dengan memesan lontong yang empuk dan gurih. Sate ini dilumuri bumbu kacang yang cukup kental dengan takaran yang pas, tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer.Rasa  bumbunya sendiri cukup seimbang antara manis dan tajam. Sifat dari sate itu sendiri adalah karena kita menyukai berbagai jenis sate dalam satu piring maka kita akan membahasnya satu per satu. Sate ini menarik karena sangat kental, kenyal, dan dimasak dengan sempurna, meski dipanggang cukup cepat di tengah antrean yang cukup penuh. Untuk kulit satenya, tentunya seperti yang Anda duga, memiliki tekstur yang juicy dan lembut sehingga semakin nikmat jika disandingkan dengan bumbu kacangnya. 

 Selain itu, ada juga yang populer karena selain jumlahnya terbatas per hari, tapi karena rasanya yang enak, yaitu sate hati dan ampela.Biasanya sate ini disandingkan dengan ayam tumbuk, namun ternyata cocok dipadukan dengan bumbu kacang sate khas  Madura. Kombinasi ini istimewa, tetapi tidak mengecewakan. 

 Ada juga sate yang  tidak akan Anda temukan di tempat lain, yaitu sate telur. Anda mungkin membayangkan sate telur puyuh yang juga biasa ditemukan di bubur ayam, namun sebenarnya sate telur adalah telur yang sudah dikukus dan dipotong-potong menjadi bentuk persegi. 

#streetfood
#culinary
#pasarlamatangerang
#cinabenteng
#indonesia

#culinary #pasarlamatangerang #cinabenteng #indonesia

 

Comments