Vintage Cafe di Kota Tua Jakarta

 Vintage Cafe di Kota Tua Jakarta


@rodewinkel.id baru aja opening di November ini, Gedung Tuanya ini udah berdiri sejak tahun 1970, vibes kolonial belanda dengan interior yg retro elegan membawa kesan tersendiri, harga menunya mulai dari 20ribu, senin-jumat buka dari jam 10:00-22:00 & sabtu-minggu 07:00-22:00, lokasi di Toko Merah Kota Tua

Jakarta bukan hanya populer akan gedung pencakar langitnya. Banyak tempat bagus yang dapat menjadi tempat wisata kejutan tidak ada keluar bujet yang banyak. Satu diantaranya teritori Kota Tua Jakarta yang penuh akan tempat monumental. Menariknya, di sini banyak juga tempat kongkow asyik dengan bangunan tua yang terurus. Nach, ingin tahu apa cafe berpenampilan penjajahan di Kota Tua Jakarta ini kan? Baca saja ringkasannya berikut|

1. Kafe Batavia


Kafe Batavia, Jakarta lewat instagram/@tuesdy_acmeUsai keliling museum dan mengunjungi tempat warisan yang lain, tidak ada kelirunya singgah ke Kafe Batavia. Tempat makan yang ada di Jalan Pintu Besar Utara (seberang Museum Fatahillah) ini tempati bangunan tua yang sudah berumur lebih dari 200 tahun. Interiornya tidak berbeda, yakni mengangkat ide classic yang komplet dengan ornament elok.

Kafe Batavia, Cafe Berpenampilan Penjajahan di Kota Tua Jakarta lewat instagram/@dk_onengMenu yang dihidangkan berbentuk kulineran ciri khas Nusantara, chinese food dan menu western. Banyak tempat elok yang dapat menjadi tempat melahap sajian. Lantai bawah lebih seperti cafe dan lounge yang sangat nyaman. Di lantai dua, kamu dapat menyaksikan beragam ornament classic berbentuk photo figur jaman Belanda, aktris, sampai musikus beragam negara. Bila untung, kamu bisa juga nikmati alunan musik.

2. Warung Seni Djakarte 


Warung Seni Djakarte sisi dalam lewat instagram/@tavankkdMenikmati senja di Kota Tua Jakarta memang terasyik didampingi kopi hangat dengan cemilan simpel. Tidak harus kebingungan ke mana, karena Warung Seni Djakarte sediakan tempat nyaman itu buat kamu. Cafe dengan bangunan tua dua lantai ini ada di Jalan Pintu Besar Utara No. 17, Taman Sari, Jakarta Barat sebagai jalan pelancong ke arah Museum Fatahillah.

Warung Seni Djakarte lewat instagram/@kedaisenidjakarteKafe instagenic yang dulu pernah jadi gudang pembagian alkohol ke apotek ini diperlengkapi beragam lukisan menarik. Arsitektur dan interiornya berpenampilan unik yang membuat kerasan semakin lama. Ada pula photo zaman dahulu sebagai koleksi pemiliknya. Nach, kamu bisa temukan koleksi kaset usang yang akan menarik perhatiuanmu.

3 Historia Food and Bar

Historia Food And Bar, Cafe Berpenampilan Penjajahan di Jakarta lewat instagram/@historiakotatuaPersis di samping Warung Seni Djakarte, ada lagi satu cafe kece yang dapat kamu datangi saat berlibur ke teritori Kota Tua. Namanya Historia Food And Bar yang tidak cuma tawarkan bangunan monumental, tetapi interior elok dan menakjubkan. Tersedia tempat duduk elok mode usang di halaman muka komplet. Di lain sisi ada sebuah vespa yang menyengaja ditempatkan depan cafe untuk spot photo.

Historia Food And Bar lewat instagram/@bar1.7Historia Food And Bar tidak cuma tawarkan tempat asyik, tetapi sajian yang menarik. Banyak menu makanan tradisionil, dimulai dari Sayur Babanci, Lumpia Oma, Nasi Keraton, sampai Ikan Goreng Sauce Andaliman. Minuman agar dikonsumsi saat sore hari berbagai ragam. Sarsa Cap Badak, satu diantaranya.

4. Bangi Kopi Kota Tua

Bangi Kopi Kota Tua Jakarta lewat instagram/@ncaaa__Sebagai pencinta bangunan tua, tidak komplet rasa-rasanya bila belum singgah ke Bangi Kopi Tiam Kota Tua. Cafe berpenampilan penjajahan ini akan membawamu terasanya ada dalam kehidupan masa silam. Bagaimana tidak, tempat berdirinya cafe kopi ini tawarkan banyak ornament unik yang dari beberapa puluh tahun kemarin.

Bangi Kopi Kota Tua lewat instagram/@wulalanAda mesin tik kuno, mesin jahit, motor pitung sampai beberapa foto zaman dahulu. Belum juga dengan perlengkapan unik serba putih dengan design elok. Selainnya pojok ruang yang menganakemaskan mata, menu di sini membuat lidah terus bergoyang. Ada chinese food, kulineran Nusantara, sampai kulineran Thailand. Nach, menu yang paling wajib di sini yaitu kopinya. Ditanggung nendang.

Dibalik gedung pencakar langit Jakarta, ada banyak bangunan tua memiliki nuansa penjajahan yang tetap terurus. Walau sudah berpindah peranan, tempat itu tetap bawa situasi classic untuk pengunjung, termasuk cafe-cafe berpenampilan penjajahan di atas. Bagaimana, pernah singgah empat cafe itu?


Comments